Perkuat Kolaborasi dengan Mitra, Bawaslu Bantul Gelar Penguatan Kelembagaan
|
Pada hari Jumat dan Sabtu tanggal 29 – 30 Agustus 2025 Bawaslu Kabupaten Bantul menggelar acara rapat penguatan kelembagaan Bawaslu Kabupaten Bantul bersama mitra Bawaslu tahun 2025. Acara tersebut di gelar di Hotel Grand Rohan Jogja dan dihadiri oleh Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Anggota Bawaslu RI, Ketua dan Anggota serta Kepala Sekretariat Bawaslu D.I.Yogyakarta, serta mitra kerja Bawaslu Forkopimda Bantul, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Bantul, akademisi kampus, gerakan Desa APU, organisasi masyarakat, duta pengawas partisipatif, media serta tamu terundang lainnya. Tujuan digelarnya acara ini untuk menguatkan kolaborasi Bawaslu Bantul bersama mitra kerja dalam berbagai sektor dan bidang.
Acara dimulai dengan pembacaan laporan penyelenggaraan kegiatan oleh Kepala Sekretariat Bawaslu Kabupaten Bantul Romdhiatun dan dilanjutkan dengan sambutan Ketua Bawaslu Kabupaten Bantul Didik Joko Nugroho serta Ketua Bawaslu D.I.Yogyakarta Mohammad Najib. Dalam sambutannya Didik Joko Nugroho menyampaikan terima kasih kepada semua mitra Bawaslu Kabupaten Bantul yang selama ini sudah bersedia untuk berkolaborasi dan bersinergi dalam mengawal dan mengawasi pemilu maupun pemilihan tahun 2024, sehingga pelaksanaan pemilu dan pemilihan tahun 2024 di Kabupaten Bantul berjalan sukses tanpa meninggalkan residu. Harapan kedepan kolaborasi dan sinergitas tetap terbangun dalam berbagai hal meskipun pada non tahapan pemilu. Dalam kesempatan yang sama Mohammad Najib juga menegaskan “ Bawaslu tidak bisa bekerja sendirian “ sehingga membutuhkan mitra-mitra kerja dalam melaksanakan pengawasan pemilu, dan kita patut berbangga bahwa Daerah Istimewa Yogyakarta ini menjadi barometer pelaksanaan pemilu dan ini berkat kerja keras kita semua sehingga harus dijaga keberlanjutannya, imbuhnya”.
Dalam acara tersebut Bawaslu Kabupaten Bantul menghadirkan tiga narasumber yang berskala nasional. Narasumber pertama yakni Wakil Ketua Komisi II DPR RI Zulfikar Arse Sadikin yang memaparkan materi tentang strategi penguatan kelembagaan pengawas pemilu era digital : penguatan etika, tantangan, serta implementasi dalam pengawasan pemilu. Beliau menekankan bahwa ketiga aspek tersebut harus berjalan beriringan agar Bawaslu mampu menjaga integritas sekaligus merespons dinamika digital yang semakin kompleks, selain itu implementasi pengawasan juga harus diwujudkan melalui inovasi, kolaborasi, dan pemanfaatan teknologi yang tepat sasaran, tambahnya”.
Narasumber kedua Dekan Fisipol UMY Ridho Al-hamdi yang memaparkan materi tentang proyeksi langkah strategis penguatan kelembagaan pengawas pemilu. Ridho Al-hamdi menegaskan ada beberapa aspek yang harus diperkuat diantaranya regulasi yang mengatur kewenangan Bawaslu, kapasitas SDM pada jajaran pengawas serta pemanfaatan teknologi informasi dalam menunjang kerja-kerja pengawasan. Dengan penguatan tiga aspek penting ini maka akan mempermudah kerja pengawasan Bawaslu, imbuhnya”.
Sementara narasumber ketiga merupakan praktisi pemilu Bagus Sarwono yang memaparkan materi tentang identifikasi kemitraan Bawaslu untuk penguatan pengawasan partisipatif. Ditegaskan kembali oleh Bagus Sarwono bahwa Bawaslu tidak bisa bekerja sendirian melainkan membutuhkan dukungan berbagai pihak. Ada beberapa mitra strategis untuk dikolaborasikan diantaranya perguruan tinggi, organisasi masyarakat, media, komunitas lokal atau kelompok pemuda, sehingga Bawaslu dapat memperkuat jaringan pengawasan partisipatif yang lebih inklusif.
Rapat penguatan kelembagaan ini menjadi wadah penting bagi Bawaslu Bantul dan juga mitra kerja untuk berdiskusi, berbagi ide dan juga menyampaikan masukan secara terbuka. Selain itu menjadi momentum untuk menyusun langkah-langkah strategis dalam memperkuat kapasitas kelembagaan, mempererat kolaborasi untuk mewujudkan pemilu yang berkualitas di masa mendatang.