Ketua Bawaslu Bantul Menjadi Narasumber Dalam Acara Dialog Politik "Membangun Demokrasi Dari Desa"
|
Pada hari Jumat 21 Maret 2025, Ketua Bawaslu Kabupaten Bantul Didik Joko Nugroho menghadiri undangan sebagai narasumber dalam acara Dialog Politik dengan tema " Membangun Demokrasi dari Desa " yang diselenggarakan oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Bantul di Padukuhan Kembaran Kal Tamantirto Kec Kasihan Kab Bantul. Acara tersebut dihadiri oleh Ketua Komisi A DPRD Kab Bantul Jumakir, Badan Kesbangpol Kabupaten Bantul Novita Pristina Dewi, Kepala Dukuh Kembaran Joko serta warga masyarakat Kembaran. Perlu diketahui kegiatan Dialog Politik ini merupakan Program dari Pemerintah Kabupaten Bantul yang diinisiasi oleh Komisi A DPRD Bantul dengan tujuan untuk memberikan sosialisasi, edukasi serta pendidikan pollitik kepada masyarakat. Dalam paparannya Didik Joko Nugroho menyampaikan beberapa hal diantaranya pentingnya masyarakat memilih wakil rakyat sesuai hati nurani, kesadaran masyarakat untuk tolak politik uang serta penguatan gerakan anti politik uang di masyarakat. Lebih lanjut disampaikan, memilih wakil rakyat merupakan satu bentuk nyata dari demokrasi dan dalam proses ini suara rakyat yang menentukan siapa yang akan mewakili dan memperjuangkan kepentingan masyarakat kedepan sehingga sangat penting masyarakat memilih wakil rakyat sesuai dengan hati nurani, bukan karena iming-iming, tekanan atau hanya kepentingan sesaat, imbuhnya ".
Didik Joko Nugroho juga mengajak masyarakat untuk menegaskan tolak politik uang dalam proses Pemilu/Pemilihan karena politik uang tersebut menjadi ancaman serius untuk kualitas demokrasi. Masyarakat harus sadar dampak dari politik uang ini diantaranya melahirkan pemimpin yang korup, pembodohan dan memiskinkan rakyat serta kebijakan yang berorientasi pada kepentingan personal/kelompok. Sebagai contoh masyarakat menerima politik uang sejumlah 100 rb untuk 5 tahun masa jabatan, artinya harga suara anda hanya dihargai 54 rupiah perhari. Selain itu hal tersebut juga bisa berdampak pada program 5 tahun kedepan pembangunan sangat minim, aspirasi masyarakat tidak dapat terealisasikan serta banyak uang rakyat yang dikorup oleh pemimpin, monggo ini menjadi tugas kita bersama untuk mewujudkan Pemilu yang demokratis dengan menciptakan wakil rakyat yang bersih dan amanah. Selanjutnya juga disampaikan untuk mempermudah koordinasi penting untuk dibuat wadah gerakan anti politik uang dengan melibatkan Pemerintah, lembaga dan organisasi masyarakat di Kalurahan Tamantirto. Saat ini di Kabupaten Bantul sudah terbentuk 18 Desa Anti Politik Uang (APU) yang tersebar di berbagai wilayah. Untuk di Kecamatan Kasihan sudah terbentuk Desa APU Kalurahan Tirtonirmolo yang mobilisasi gerakannya sangat aktif, harapan saya ini bisa menjadi pemantik untuk wilayah lainnya dalam menyuarakan dan menggalakkan anti politik uang di Kabupaten Bantul, tambahnya ".