Bawaslu Bantul Ikuti Rakor Pengawasan Pemutakhiran dan Penyusunan Daftar Pemilih Pemilu 2024

Bantul - Dalam rangka mempersiapkan pengawasan pada tahapan Pemutakhiran dan Penyusunan Daftar Pemilih Pemilu 2024 yang saat ini sedang berlangsung, Bawaslu Kabupaten Bantul mengikuti rapat koordinasi persiapan pengawasan pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih tahun 2024 yang diselenggarakan oleh Bawaslu D.I. Yogyakarta selama dua hari tanggal 19 - 20 November 2022 di Hotel Jayakarta Yogyakarta.

Dalam kesempatan rapat koordinasi turut diundang dari pihak eksternal antara lain dari Kesbangpol Kabupaten/Kota, Disdukcapil Kabupaten/Kota, perwakilan LSM, Ormas dengan harapan dapat bersinergitas dan berkontribusi mensukseskan Pemilu 2024 khususnya pada tahapan Pemutakhiran dan Penyusunan Daftar Pemilih.
Materi Rapat koordinasi disampaikan oleh empat Nara sumber diantara dari Perludem ibu Titi Anggraeni, Biro Tapem DIY, KPU DIY, serta dari Bapak Amir Nashirudin Anggota Pengawas Pemilu DIY periode 2017-2022.

Beberapa hal disampaikan kepada peserta rapat seperti sinergitas dalam pemutakhiran dan penyusunan daftar Pemilih, problem dan tantangan pengawasan pemutakhiran dan penyusunan daftar Pemilih, mekanisme pemutakhiran dan penyusunan daftar pemilih, fokus pengawasan serta diskusi dan elaborasi.
Ketua Bawaslu Kabupaten Bantul berharap dengan adanya rakor pengawasan Partisipatif dan persiapan pengawasan pemutakhiran data pemilih bisa didapatkan output agar ada peningkatan sinergitas dengan pihak terkait dalam hal ini Kesbangpol, Tapem,Disdukcapil maupun LSM,Ormas untuk bisa berperan sesuai dengan proporsi masing masing dalam mengawal integritas proses pada tahapan Pemutakhiran data pemilih. Kordinasi secara instensif harus selalu dilakukan dan disamping itu sosialisasi pengawasan per tahapan dengan semua pihak harus dilakukan secara optimal karena akurasi dan validasi data pemilih akan mempengaruhi kwalitas pelaksanaan hasil pemilu yang demokratis serta bisa mengurangi potensi sengketa hasil Pemilu.
Jajaran Bawaslu Bantul juga harus segera mulai melakukan persiapan pengawasan dengan pemetaan potensi rawan menggunakan beberapa variabel terkait proses Pemutakhiran data pemilih ini, ujar Harlina.